Skip to main content

FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

Karakteristik Bioma di Dunia

1. Bioma Stepa

  1. Memilki curah hujan yang sangat sedikit kurang lebih hanya 25 mm per tahunnya. 
  2. Kelembapan udaranya sangat rendah karena kurangnya air
  3. Penguapan atau proses evaporasi tumbuhan sangat cepat karena udara yang kering dengan tingkat penyerapanya lambat. Padang rumput yang ada di bioma ini juga biasanya merupakan rumput-rumput kering.
  4. Keadaan tanahnya sangat kering selain karena kurangnya air juga dikarenakan suhu udara yang sangat panas mencapai 45° pada siang hari namun di malam hari sangat dingin hingga mencapai 0° celcius.

2. Bioma Tundra

  1. Lokasinya hampir semuanya tertutup oleh salju dan es
  2. Memiliki musim panas dan dingin yang sangat panjang
  3. Usia tumbuhan yang dapat hidup sangat pendek hanya berkisar maksimal 4 bulan
  4. Binatang yang dapat hidup merupakan tipikal hewan kutub seperti beruang kutub, kucing kutub, penguin dan lain-lain.

3. Bioma Taiga

  1. Bioma Taiga berada pada iklim subtropis
  2. Memiliki curah hujan sekitar 35 – 40 cm/  tahun
  3. Tumbuhan yang tumbuh pada bioma ini berjenis homogen karena hanya terdiri dari satu spesies pohon saja, dominannya yaitu tumbuhan konifer yang mampu bertahan terhadap suhu yang dingin
  4. Bentuk daun dari tumbuhan yang hidup pada Bioma Taiga berbentuk seperti jarum dan berlapis zat lilin yang berfungsi untuk pertahanan terhadap kekeringan
  5. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas, yaitu sekitar 3 – 6 bulan
  6. Perbedaan suhu pada musim panas dan musim dingin sangat tinggi
  7. Selama musim dingin, terjadi hujan salju yang lebat 
  8. Musim dingin mempunyai durasi yang cukup panjang, sedangkan musim kemarau sangat singkat
  9. Pada musim dingin lantai hutan tertutup es akibat turunnya salju yang lapisannya dapat mencapai 2 meter dibawah permukaan tanah
  10. Suhu yang dingin menyebabkan penguapan air menjadi sangat jarang sehingga lingkungan menjadi sangat lembab
  11. Suhu pada musim panas berkisar antara -7° C sampai 21° C
  12. Suhu pada musim dingin berkisar antara -54° C sampai -1° C
  13. Merupakan daerah resapan air
  14. Tanah pada Bioma Taiga merupakan tanah yang asam
  15. Tumbuhan yang ada di Taiga ini selalu berwarna hijau sepanjang tahun meskipun pada waktu itu adalah musim dingin dengan suhu yang sangat rendah
  16. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, umumnya hanya terdiri atas dua atau tiga jenis tumbuhan

4. Bioma Gurun

  1. Curah hujan sedikit hanya berkisar kurang lebih 25 mm per tahun 
  2. Evaporasi atau penguapan sangat besar
  3. Kelembapan tanah sangat rendah
  4. Tanah sangat kering karena berupa pasir yang tidak bisa menyerap air
  5. Perbedaan suhu udara antara siang dan malam sangat berbeda.

5. Bioma Hutan Hujan Tropis

  1. Memiliki curah hujan yang tinggi, setidaknya lebih dari 2000 mm per tahun, dengan jumlah air yang sangat melimpah ini perlu diwaspadai jika hutan sudah mulai gundul karena bisa terjadi banjir.
  2. Pohonnya memiliki ketinggian mencapai 20 hingga 40 meter bahkan ada yang mencapai 60 m
  3. Sinar matahari tersedia sepanjang tahun namun sinar tersebut tidak bisa masuk ke dalam tanah karena terhalang lebatnya tumbuhan.
  4. Pohon memiliki daun yang lebat dan hijau sepanjang tahun
  5. Memiliki iklim kecil pada lingkungan sekitar permukaan tanah
  6. Terdapat berbagai macam tumbuhan dan hewan.
  7. Pohon yang memiliki kayu awet dan kuat biasanya tumbuh pada bioma hutan hujan tropis ini.

7. Bioma Sabana

  1. Terdapat di daerah katulistiwa 
  2. Curah hujan sedikit antara 100 hingga 150 mm saja per tahun
  3. Curah hujan tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit
  4. Memiliki drainase yang cuku baik
  5. Air di dalam tanah cukup untuk kehidupan flora dan fauna
  6. Suhu udara tidak terlalu ekstrim
  7. Kelembapan udara agak kering

8. Bioma Hutan Gugur
  1. Memiliki Curah Hujan sekitar 750 mm – 1.000 mm / tahun 
  2. Memiliki suhu yang sangat rendah pada saat musim dingin, yaitu mencapai – 30 C dan sangat panas pada saat musim panas, yaitu mencapai 30 C
  3. Mempunyai empat musim didalamnya, yaitu musim semi, musim panas, musim dingin dan musim gugur
  4. Masing – masing musim rata – rata berlangsung selama tiga bulan saja
  5. Tumbuhan yang ada pada iklim sedang menggugurkan daunnya pada waktu musim dingin, sedangkan yang berada pada iklim tropis menggugurkan daunnya pada musim panas
  6. Keanekaragaman jenis tumbuhannya tidak terlalu banyak
  7. Pohon yang tumbuh rata – rata tinggi tetapi memiliki bentuk daun yang tidak terlalu lebar
  8. Jenis pohon yang tumbuh sedikit dan tidak terlalu rapat dikarenakan oleh unsur cahaya matahari yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hanya terjadi pada musim panas dan semi
  9. Tanahnya cukup subur karena saat daun berguguran, daun tersebut banyak tergeletak di lantai lalu mengalami pembusukkan, lalu nutrisi yang terkandung dalam daun diserap oleh lapisan tanah
  10. Memiliki dua jenis struktur tanah, yaitu :
    Alfisol, merupakan struktur tanah pada wilayah hutan gugur yang kaya akan sumber-sumber nutrisi di permukaan tanah yang berasal dari dedaunan yang gugur. Nutrisi tersebut didapatkan dari proses penguraian yang dilakukan oleh cacing tanah.
    Ultisol, merupakan struktur tanah yang terdapat di wilayah dengan suhu panas dan terdapat peningkatan iklim yang tinggi. Tanah jenis ultisol merupakan tanah yang sedikit unsur hara, sehinnga selalu mengalami degradasi tetapi sering dijadikan lahan pertanian.

Persebaran Fauna di Dunia


1.Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara,
Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.

2. Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet,
daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa
Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara.

3. Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara.
Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat.

4. Neartik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland.

5. Neotropik
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian besar
Meksiko.

6. Australis
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau
sekitarnya.
Persebaran Fauna di Indonesia

1. Fauna di Bagian Barat Indonesia
  • Banteng, dapat ditemukan di Jawa dan Kalimantan.
  • Badak bercula satu dan dua, dapat ditemukan di Sumatra dan Jawa. Terdapat penangkaran badak bercula satu tepatnya di Ujung Kulon, Banten. Badak bercula satu adalah hewan langka dari lima spesies badak di dunia. Menurut data terakhir hanya terdapat 20 ekor badak bercula satu di dunia. Perburuan liar untuk mendapatkan cula badak memainkan peran besar dalam kepunahan badak bercula di alam liar.
  • Gajah, terdapat di Sumatra.
  • Harimau loreng, terdapat di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1970 International Union of Conservation for Nature (IUCN) menyatakan bahwa harimau loreng Jawa sudah dinyatakan punah. Hingga saat ini terdapat 3 jenis harimau di dunia yang dinyatakan punah yaitu harimau Jawa, harimau Bali, dan harimau Kaspia. Namun masih banyak kalangan yang menyangsikan kepunahan harimau Jawa. Beberapa masyarakat menyatakan pernah melihat harimau Jawa berkeliaran di hutan liar. Tapi detik ini kesaksian tersebut belum terbukti secara ilmiah.
  • Macan tutul, dapat ditemukan di Jawa, Bali, dan Madura.
  • Jalak Bali, burung khas dari Pulau Bali.
  • Trenggiling, dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
  • Tapir, dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Tapir adalah hewan pemakan tumbuhan yang termasuk hewan yang dilindungi di Indonesia. Tapir memiliki ciri khas tubuhnya yang berwarna hitam dan putih.
  • Kijang, dapat ditemukan di Jawa, Sumatra, Bali.
  • Beruang, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
  • Orang utan, dapat ditemukan di hutan Sumatra dan Kalimantan. Orang utan adalah primata bertubuh besar yang dilindungi. Hutan tempat tinggal mereka dibabat habis oleh manusia sehingga mereka semakin terusir dari habitat aslinya. Berbagai usaha dilakukan untuk menjaga keberlangsungannya. Salah satunya dengan membangun suaka margasatwa dan cagar alam bagi kelestarian orang utan.
  • Kera, banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.
  • Keraras, yang dapat ditemukan di Kepulauan Bangka Belitung. Keraras adalah sejenis musang berwarna loreng hitam dan kuning yang terancam punah. Saat ini diperkirakan hanya tersisa di Indonesia, Nepal, India, Pakistan, dan Thailand.
2. Fauna di Bagian Tengah Indonesia
  • Komodo, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur di Pulau Komodo. Komodo mendapat julukan hewan purba karena ditengarai sudah hidup ribuan tahun lalu bersamaan dengan zaman dinosaurus. Komodo adalah hewan langka yang dilindungi karena habitatnya yang semakin menyempit.

  • Anoa, dapat ditemukan di Sulawesi. Anoa memiliki ciri fisik seperti sapi namun dengan ukuran badan yang lebih kecil.
  • Babi rusa, hanya terdapat di pulau Sulawesi tepatnya di Sulawesi Tengah. Babi rusa memiliki taring yang mengarah ke atas dan melengkung ke arah mata.
  • Burung maleo, dapat ditemukan di Sulawesi dan sebagian Kepulauan Maluku. Burung maleo berukuran kecil seperti ayam dan tidak bisa terbang. Banyak orang yang memburu telurnya untuk dikonsumsi sehingga jumlahnya semakin terbatas di alam liar.
  • Tarsius, dapat ditemukan di Sulawesi dan bagian selatan negara Filipina. Tarsius adalah primata berukuran mungil hanya sebesar jempol orang dewasa dan memiliki mata yang membelalak besar.

  • Monyet hitam sulawesi, yang hanya ada di Pulau Sulawesi.
  • Kura – kura leher ular, hanya dapat ditemukan di Pulau Rote Nusa Tenggara Timur.
  • Burung kakatua kecil jambul kuning, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur.
  • Kuskus beruang, hanya terdapat di Sulawesi.

3. Fauna di Bagian Timur Indonesia
  • Burung cendrawasih, yang dapat ditemukan di hutan Papua. Merupakan burung yang memiliki julukan burung surga karena keindahan bulunya. Saat ini termasuk hewan yang dilindungi dan sulit ditemukan di alam liar.

  • Burung kasuari, yang dapat ditemukan di Papua. Terdapat dua jenis yaitu kasuari kerdil dan kasuari gelambir tunggal. Jenis kasuari pertama memiliki tubuh paling kecil dibandingkan kasuari jenis lainnya. Kasuari kerdil bisa dibedakan dari mahkotanya yang berbentuk segitiga. Sedangkan kasuari gelambir tunggal hanya memiliki satu gelambir yang bergelantungan di bawahnya.

  • Walaby, yang dapat ditemukan di Papua dan Maluku. Berbeda dengan kangguru yang merupakan maskot Australia, kangguru pohon berbadan kecil dan menghabiskan waktu di atas pohon.

  • Mandar gendang, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini adalah hewan endemik yang hanya dapat ditemui di Pulau Halmahera. Memiliki tubuh berwarna hitam dan paruh berwarna jingga, kita bisa menemukannya di alam liar pulau ini.
  • Burung kakatua putih, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini berbulu putih bersih yang sudah sangat langka. Kita dapat melihatnya terbang bebas di suaka margasatwa yang terdapat di Provinsi Maluku tepatnya di Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) di Pulau Halmahera.
  • Burung Bidadari, yang berhabitat asli di Maluku Utara.
  • Burung Nuri, yang dapat ditemukan di Maluku dan Papua bagian barat. Burung ini memiliki bulu yang indah dengan dominasi warna merah, bersayap hijau atau biru. Burung ini hidup di hutan hujan dan hidup secara berkelompok atau berpasangan.

Konservasi Flora dan Fauna

1. Cagar Alam
Cagar alam adalah wilayah yang di dalamnya ada tumbuhan, hewan, atau ekosistem yang khas. Sesuatu yang ada di cagar alam akan dibiarkan berkembang secara alami.
Supaya tidak terganggu oleh manusia, cagar alam biasanya dilindungi secara ketat. Karena itu, kegiatan wisata dan kegiatan komersial sangat dilarang di cagar alam.

2. Taman Nasional
Taman nasional agak mirip dengan cagar alam. Di dalam kawasan ini ada tumbuhan, hewan, atau ekosistem yang khas.
Bedanya, taman nasional masih boleh dikunjungi untuk tujuan penelitian, pendidikan, rekreasi, dan pariwisata. 

3. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah wilayah yang digunakan untuk melindungi satwa-satwa yang sudah terancam punah, misalnya gajah.
Suaka margasatwa juga digunakan untuk merawat dan mengembangbiakkan hewan yang sudah terancam punah itu.


Perlindungan Orang Utan


Taman Nasional (TN) Tanjung Puting terletak di semenanjung Kalimantan Tengah. Di sini terdapat konservasi orangutan terbesar di dunia dengan populasi diperkirakan 30.000 sampai 40.000 orangutan yang tersebar di taman nasional dan juga di luar taman nasional ini. Selain itu TN Tanjung Puting juga merupakan cagar biosfer yang ditunjuk pada tahun 1977 dengan area inti TN Tanjung Puting seluas 415.040 ha yang ditetapkan pada tahun 1982. Dengan status TN dan cagar biosfer TN Tanjung Puting ini dapat terjaga kelestariannya dan merupakan daya tarik salah satu wisata di Indonesia. Ini berbeda dengan konservasi orangutan yang terdapat di bagian Kalimantan lainnya di mana kita melihat orangutan di habitat buatan manusia. Di TN Tanjung Puting ini kita dapat melihat habitat alami orangutan secara langsung dan melihat kehidupan mereka di alam liar. Tanjung Puting pada awalnya merupakan cagar alam dan suaka margasatwa dengan luas total 305.000 ha. 

Undang-Undang
Berikut Peraturan Perundang-undangan dari Pemerintah Indonesia tentang satwa liar (termasuk satwa primata seperti Kukang dan Orangutan):

UU No. 5 Tahun 1990

Pasal 21 ayat 2

Setiap orang dilarang untuk :

menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;

menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati;

mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;

memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;

mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang dillindungi.

Untuk hukumannya :

BAB XII
KETENTUAN PIDANA

Pasal 40 ayat 2

Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 

Comments